Kenangan bersama Abi Tham

 *Sweet Memory*


Suasana terasa lega,  perbincangan hangat dan ringan pun mengiringi kebersamaan kami sambil sesekali menyeruput air mineral gelas turut menyegarkan saat proses acara berakhir. Semua tampak merasakan keceriaan dan kepuasan hati karena telah melaksanakan tugasnya masing-masing dengan baik dan lancar.

_"Hoorray, yes, we did it well"_ teriak salah seorang murid yang kemudian direspon oleh murid lainnya.

_"Yeah, we feel relieved now"_ pungkasnya.


Saat itu kami berenam yang terdiri dari empat murid kelas 6 SD Insan Kamil yang dibimbing oleh saya Rauda sebagai walikelas mereka dan mr. Ahtar sebagai guru bahasa Inggris.

Kami memiliki tugas berkunjung ke studio pemancar radio Alihya FM untuk mengisi salah satu slot acara English Talkshow yang dipandu oleh Umi Netty sebagai presenternya. 


Umi Netty sangat piawai memandu acara tersebut dengan gaya interaktifnya hingga acara talkshow yang berdurasi +- 1 jam setengah terasa begitu cepat berakhir. 


Di tengah suasana ceria dan kami pun bergegas untuk kembali ke SD Insan Kamil gedung A,  kami dikagetkan dengan kedatangan seorang staf Majlis Alihya dengan bergegas staff tersebut menyapa kami: 


_"Apakan ini Mr.Akhtar dan Umi Rauda yang barusan mengisi acara di radio?"_

_"Iya, benar"_ jawab kami.

_"Saya Akhtar dan ini Bu Rauda"_ mister akhtar menegaskan.


_"Umi dan ustadz ditunggu sama Abi di ruangannya, silahkan ikuti saya"_ kata staf tersebut.


Sejenak kami saling memandang dengan wajah bingung, terbersit kekhawatiran dalam hati, ada kesalahan apa gerangan sampai dipanggil Abi langsung ke ruangan beliau.


Belum selesai kami berpikir, kamipun tersentak oleh suara lantang dari staf itu.


_"Umi, ustadz, ayo... segera ke sana, sudah ditunggu sama Abi"_ dengan lantangnya seketika mengejutkan kami yang masih bertanya-tanya dalam hati, ada apa gerangan.


Kami pun bergegas mengikutinya.


Ruangan bercat putih dibalut kaca-kaca bersih sehingga siapapun yang menengok ke arah kanan kirinya, pasti akan melihat bayangannya sendiri.


Gedung yang berlantai tiga tampak terawat, tercermin dari lantai yang tak setitikpun debu terlihat, bersih.

Akhirnya kami tiba di salah satu ruangan. Seraya staf tersebut mempersilahkan kami masuk.  


Baru saja ketukan pertama di pintu berbalut kaca, dengan sedikit gemetar karena khawatir kami memiliki kesalahan ketika siaran radio tadi tak luput kami saling tatap menandakan siapa yang masuk duluan ke ruangan itu.


Langkah kaki kami yang kaku, kami lirih mengucapkan salam dan masuk ke sebuah ruangan yang ternyata cukup luas dan sangat bersih. Dinding ruangan yang bercat putih dihiasi dengan tirai putih yang  lembut serta dilengkapi dengan tata letak _furniture_ yang rapi membuat sedap mata memandangnya. 


Seketika kamipun takjub seraya bersyukur karena merasa beruntung bisa berkesempatan masuk ke ruangan pribadi Abi.


Belum selesai kami menikmati suasana ruangan itu, terdengar suara lembut menyapa kami. Iya, dugaanku benar. Beliau adalah Abi.


_"Ayo kemari, Ust. Akhtar, Umi Raudhoh"_ sapanya.

Abi itu memanggilku tidak seperti orang lain. Kekhasan panggilanku merupakan membuat aku tak akan pernah lupa. Umi Raudhoh. bukan "bu Rauda" yang biasa guru SD insan kamil memanggilnya. Panghilan sayang pasti, pikirku. 


_"Ayo, kemari-kemari, ayo anak-anak juga ke sini. duduklah di sini"._ sapa beliau yang mempersilahkan kami duduk mengelilingi sebuah meja makan yang di atasnya sudah tersaji beragam hidangan. Harum masakan menusuk hidung membuat perut terasa makin lapar.


_"Ini ada ayam goreng, ada gulai kambing, ada sayur, semuanya enak. sudah Abi siapkan buat kalian."_ kata beliau.

Terus terang kamu gugup, kami kikuk...bingung harus berkata apa.

_"Sekarang giliran Abi yang melayani kalian,"_ kata beliau sambil mengambil nasi ke piring yang sudah disediakan.


Bayangkan, Abi sendiri yang langsung melayani kami dengan menaruh nasi di piring kami masing-masing. Entah perasaan apa yang menyelimuti dalam hati dan pikiran kami, antara senang, malu, sungkan, bangga dan.... ah, entahlah. Semua bercampur menjadi satu. 

Kamipun mulai menyantap hidangan lezat dan istimewa tersebut. 


Kembali Abi menyajikan hidangan lainnya. beliau membuka lemari es dan mengeluarkan semangkuk besar berisi es krim lalu menyajikannya di meja kami.

_"Hmmm... ini Abi punya es krim yang enak dan lezat, es krim rasa durian. Nanti setelah selesai makannya, ini es krimnya dimakan. sekarang abi keluarkan biar agak meleleh dan lembut."_ kata beliau.

_"Iya Abi, terima kasih"_ sambut kami.


Saat kami masih menikmati hidangan, Abi kembali menyapa kami.

_"Ustadz Akhtar, umi masih ada? Ibu... ibunya ust. Akhtar masih ada?"_ tanyanya.

_"Masih ada"_ jawabnya.

_"Kalo bapa masih ada?_ lanjutnya.

_"Alhamdulillah. masih ada Abi."_ mister akhtar melanjutkan.

Lalu Abi menoleh kepadaku dan berkata: 

_"Umi Raudhoh, ayah ibu masih ada?_

_"Alhamdulillah, saya masih ada mama Abi."_ jawab bu rauda.

_"Alhamdulillah, kalo begitu._

_Jangan lupa berbakti kepada Ibu bapa, selagi masih ada. terutama ibu."_ kata Abi menasehati kami. 


_"Sampaikan salam dari Abi buat Ibu Bapaknya Ust. Akhtar dan Umi Raudhoh."_

Serempak kamipun menjawab:

_"Baik Abi, terima kasih banyak, Abi."_

Abi pun tersenyum kepada kami dan masuk ke ruang khusus beliau yang dihalangi tirai putih.


Sementara kami melanjutkan makan dengan lahap. Hmmm...lezaaaat....!


Makanan yang begitu lezat membuat perut kami kenyang sampai sulit untuk bangun.


Kami kembali ngobrol pelan dan aku mencoba berbisik ke mister ahtar,

 

_"Gimana nih, abis ini ngapain..pulang aja?"_

_"Gak tau, kalo mo pulang harus ijin dulu. tapi ga ada siapa-siapa."_ jawab mister akhtar.


Kami kebingungan harus ngapain lagi karena Abi dan staf nya tidak tampak di dekat kami.

Setelah beberapa lama, staf menyibakan tirai sambil keluar menghampiri kami lalu menyapa.

_"Sudah makannya"?_

_"Alhamdulillah, sudah tadz."_ Jawab kami.

_"Ini ada titipan dari Abi buat ust sama umi"_ kata staf itu sambil memberikan kami masing-masing sebuah paperbag besar berisi bingkisan.


_"Kata Abi, ini buat orangtuanya ustadz dan umi dari Abi. Abi sekarang sedang wiridan. Jika mau pulang silahkan."_

_Alhamdulillah, hatur nuhun. terima kasih. Kami pamit pulang."_ jawab kami.

Staf pun mengiringi langkah kami keluar ruangan. 

Setelah di luar saya, mister Akhtar dan anak-anak bimbingan kembali saling menatap dan teriak: _"Alhamdulillah...ya Allah..!!!"_

murid-murid juga terlihat sangat senang. 


Murid-murid kemudian pulang dijemput orang tuanya masing-masing.

Aku dan mister Akhtar masih tidak percaya melewati pengalaman hari itu. Kami pulang ke rumah dengan berjuta rasa.


Ini salah satu  kenangan yang tersisa bersama Abi Tham yang takkan pernah terlupakan. Banyak kenangan indah lainnya bersama Abi meski aku tidak sedekat ustad dan Umi di Al Ihya tapi aku khususnya merasa sangat beruntung mengalami kenangan seindah ini bersama Abi.. 

_

Abi, Engkau saat ini sudah berada dalam Rahmat dan Kasih Sayang Allah SWT._

_Allahummaghfir lahu warhamhu wa'aafihi Wa'fu 'anhu._

_Aamiiiiiin...._



Berlibur ke Tanjung Lesung

  Banten- Kelelahan terbayar setelah hampir 4.30 jam perjalanan untuk sampai ke Tanjung Lesung. Tanjung Lesung terletak di Desa Tanjung Jawa...