ini ceritaku di penghujung tahun

Pengalaman menjadi MC tidaklah mudah. Kita harus mengatur suara agar tetap stabil,  intonasi suarapun harus tetap terjaga bahkan mengatur emosi harus dikendalikan apalagi saat kita berada pada keadaan tidak mood.

Pada tanggal 21 Desember 2022 di penghujung tahun, saya berkesempatan memandu acara menjadi MC pada acara Gebyar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Meskipun pada awalnya saya ditugaskan sendiri namun dikarenakan keadaan badan saya yang masih pemulihan, maka beberapa teman akan membersamai. 

Sudah sewajarnya sebagai guru, public speaking sudah teruji apalagi dalam keadaan di dalam kelas. Tapi tidak kali ini, acara gebyar P5 tidak hanya dihadiri hanya peserta didik saja tapi audience-nya umum baik orang tua, guru atau hadirin yang hadir di acara tersebut. Acara gebyar P5 mengusung tema *Kreatif berwirausaha, menjunjung tinggi kearifan lokal dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika*.

Gebyar P5 ini pun hadir di live youtube dan instagram @sdinsankamilofficial.

Bukan kali pertama saya ditugaskan menjadi MC dalam rapat, seminar, atau pelatihan guru lainnya. Pengalaman menjadi MC sadar atau tidak sadar saya lakukan semata-mata ingin mencoba hal baru yang bisa membiasakan saya tampil di muka umum. Saya yakin pengalaman yang saya jalani akan membawa dampak di kemudian hari.

Teman saya pernah bilang: "kamu gerak aja dulu, peluang nanti akan bermunculan."

Ada pengalaman lain ketika saya ditugaskan untuk melatih MC di luar acara yang saya sendiri bukan MC-nya (paham kan?). Dari mulai memilih anak yang berani tampil dan siap diarahkan. Tidaklah mudah mencari MC dari kalangan anak-anak yang mereka harus   dilatih sebagai MC dalam waktu yang begitu singkat. 

Alhamdulillah kali ini ngemsi bersama teman-teman guru yang ditunjuk pun mereka bersedia membersamai. tanggal 21 Desember adalah hari yang ditunggu-tunggu berbagai persiapan pun sudah saya beserta panitia lakukan. Dari mulai menyusun acara hingga membuat narasi MC. Memastikan pengisi acara dan sarana pendukung lainnya sudah dipastikan  siap dari jauh-jauh hari. 

Waktu gladi resik satu hari sebelumnya kami adakan di lapangan SD Insan Kamil Kota Bogor. Fisik dan mental pun disiapkan agar saya bisa Fit esok harinya.

Tibalah hari yang ditunggu-tunggu, meski sudah biasa menjadi MC tetap saja deg-degan rasanya karena saya harus tektok dengan teman MC lainnya. 

Rasanya melihat panggung itu berasa milik sendiri,  berdiri di atas panggung di hadapan sekian banyak orang dan di hadapan audience umum... waaah, sesuatu sekali. 

Kegiatan P5 tersebut sangat menguras waktu dan tenaga, kurang lebih satu bulan setengah kami mempersiapkannya. Kerjasama murid,  guru, orang tua dan pihak terkait terjalin dengan baik. Saat inilah puncak perayaan. 

Acara yang sangat padat memang, maka kami berinisiatif untuk membagi acara menjadi dua sesi. Acara pertama dibawakan saya dan rekan saya dan sesi kedua diberikan kesempatan kepada teman guru lainnya. pembukaan pun berjalan dengan baik pengguntingan pita yang dilaksanakan oleh Kepala Sekolah berjalan mulus begitu pula ketika pengawas sekolah datang, kami dengan bahagia  menyambutnya karena berkesempatan menyaksikan dan ibu  pengawas pun memberikan apresiasi yang sangat baik bahkan mereka tak segan memberikan acungan jempol.

Acara demi acara berjalan dengan baik dan lancar dan kami pun bersyukur semoga acara hari meninggalkan kesan yang begitu mendalam dari setiap yang hadir.

Kami menutup acara hari ini dengan tarian dari Aceh yaitu Ratoe jaro yang dipersembahkan oleh kelas 6-A dan diakhiri oleh doa.

Terima kasih kepada semua yang mendukung acara ini. InsyaAllah dengan persiapan yang lebih matang, mari kita tunggu Gebyar P5 di semester yang akan datang semoga lebih berkah, lebih meriah, lebih kompak, dan pastinya lebih spekatakuler dari semester ini.

Ini ceritaku, mana ceritamu?

Sabtu Pagi

 Sabtu Pagi

Bangun pagi

Berasa bau melati

Ternyata aku pagi-pagi sudah mandi


Meski perut terasa melilit

Tapi berusaha untuk sedikit senam pagi

Gerak kanan kiri

Sampe kaki kiri terkilir

Disempatkan jalan pagi

Menyambut mentari 

Sebelum sempat menyengat terik

Dengan rasa syukur pagi ini dijalani 

Berkah illahi robbi menyertai


Catatan Harian

 *CATATANKU*

Dingin telah luruh

Dan gigil menuai pilu

Aku dengan sakit dan bahagia yang berbeda

Menulis sejarah dengan tinta sendiri

Berlumur air mata pedih, 


Luntur wajahku, 

Menuai pilu menusuk, 

Relung batinku. 

Duka menerkam kepala, 

Keadaan tersisih menuai sepi,  

Meski rindu terus menatapku, sesekali rindu menyapaku 

Raga di sini, batin di sana sungguh bagai siksa kerinduan terhadap robbku...


Lalu semesta menyapa

Sebagaimana hujan menghadiahi rerumputan dan bunga


Setelah sekian lama meringkuk dikepung kata-kata, 

Hanya puisi isyarat rindu, 

Menebar teror bagi kisah lusuh. 


Bogor, Nov-Des 2022

Berlibur ke Tanjung Lesung

  Banten- Kelelahan terbayar setelah hampir 4.30 jam perjalanan untuk sampai ke Tanjung Lesung. Tanjung Lesung terletak di Desa Tanjung Jawa...