Persahabatan di Laut Lepas

 Persahabatan di Laut Lepas


Di sebuah tempat di tengah lautan lepas, Hiduplah 3 ekor ikan hiu. 

Kenalkan, namaku Bimbim. Aku ingin bercerita tentang persahabatanku dengan 2 temanku. Mereka adalah Bumbum dan Bambam. Meski kami bukan kakak beradik, persahabatan kami terlihat seperti sudah satu saudara. Oya, kami juga memiliki sifat yang berbeda satu sama lain.

Aku suka berpikir. Apapun yang kulakukan harus kupikirkan baik atau tidaknya tindakanku. Temanku, Bumbum, seekor hiu yang mudah menyerah. Dia paling tidak suka ketika diperhadapkan pada sebuah masalah. Bambam sendiri tidak suka berpikir ketika dihadapkan sebuah masalah. Kalian boleh acungkan jempol karena keahlian seekor hiu bisa berenang hingga kecepatan 97 km/jam lho.

“Wow, cepat sekali bukan?” 

Aku memuji diri sendiri.

Lama sudah kami tidak bermain dan bercanda sejak badai hebat 2 bulan lalu. Kami terpisah entah dimana satu sama lain dan  tidak pernah bertemu lagi.

“Tolooong … toloooong … !” 

Terdengar sayup-sayup dari kejauhan ada yang meminta tolong. Dari kejauhan, nampak kapal besar nelayan rupanya. 

“Wah, siapa ya itu? Kok rasa-rasanya aku kenal dengan suara itu.” 

Aku berenang sekuat tenaga mencari arah suara itu.

“Bumbumkah itu?”  

Ia bertanya dalam hati.

Terdengar ada yang berteriak sekuat tenaga. Ya, suara itu berasal dari jala nelayan yang diarahkan kepadanya. Aku memiliki keahlian yang lain, aku dapat mendeteksi medan listrik karena memiliki saluran kecil berisi gel pada hidungku untuk mendekteksi sinyal listrik pada perahu. Wajar jika aku bisa mendeteksi dari kejauhan.

“Bukankah itu Bumbum dan Bambam?” 

Bimbim memastikan kembali apakah benar apa yang dilihatnya itu. Tanpa berpikir panjang, ia pun  segera memanggil teman-temannya sesama hiu untuk menolong sahabatnya yang sedang terperangkap jala. 

“Hai teman-teman, bantu aku melepaskan sahabatku yang terperangkap jala itu!” teriak Bimbim mengajak teman-temannya untuk menggigit jala itu. 

Kawan Bimbim pun menoleh.

“Mengapa Bimbim minta bantu kepada kita? Setahuku, semua kita dan kerabat kita di sini semua. Siapa maksud Bimbim dengan temannya?” tanya hiu yang sedang menggoyang-goyangkan ekornya.

“Ayolah!” kata Bimbim.

“Ke mana?”

Tanpa berlama-lama, mereka bersepakat menolong sesuai arahan Bimbim.

“Ayo lebih keras lagi menggigitnya,” ajak Bimbim meneriakkan teman-temannya.

“Bertahanlah, Bum. Aku sedang mencoba melepaskanmu!”

Bimbim berusaha menenangkan Bumbum dan Bambam yang setengah ketakutan karena jeratan jala tersebut hampir sampai di permukaan laut.

“Byaar….!!!” Ikan-ikan lepas bertaburan yang terperangkap jala itu. Namun, Bimbim dan Bambam masih ada dalam kapal nelayan.

“Teman-teman, tolong kami. Kami tertangkap!” teriak Bumbum dan Bambam. Bumbum dan Bambam pasrah karena kematiannya hampir tiba.

“Ayo, teman-teman tenggelamkan kapal ini. Sahabatku ada di kapal itu!”

Bimbim mengajak teman-temannya untuk menenggelamkan kapal tersebut. 

“Ayo, sedikit lagi,” kata Bumbum.

“Semangat teman-teman!” seru yang lain sehingga makin bulatlah tekad mereka. 

Kapal oleng sedikit demi sedikit. 

“Perhatikan lubang yang bocor!” kata nelayan dengan panik.

“Di mana rupanya?” kata yag lain.

Bimbim berteriak kembali. 

“Ayo, demi sahabat-sahabatku. Kalian juga akan merasa beruntung jika bisa menyelamatkan sesama.”

Air laut masuk ke dalam kapal. Nelayan panik  karena akan tenggelam tak lama lagi. Untung saja, ada kapal nelayan yang kebetulan lewat. Akhirnya, nelayan terselamatkan.

“Ayo, ikut kami. Ajak nelayan dari kapal lain yang kebetulan sedang melewati perairan itu.”

“Alhamdulillah, akhirnya kami bisa selamat,” seru nelayan.

“Aku ikhlas melepaskan tangkapanku hari ini,” ujar nelayan yang kecewa karena kapal satu-satunya hancur.”

Bimbim, Bambam, dan Bumbum akhirnya dapat merayakan persahabatannya. Mereka mengambil hikmah di dalam kejadian ini meski dalam keadaan apapun kita harus menjunjung tinggi persahabatan. Hal penting lainnya biasakanlah berpikir dan bekerja keras agar kita bisa mengatasi setiap kesulitan dengan mudah.

No comments:

Post a Comment

Berlibur ke Tanjung Lesung

  Banten- Kelelahan terbayar setelah hampir 4.30 jam perjalanan untuk sampai ke Tanjung Lesung. Tanjung Lesung terletak di Desa Tanjung Jawa...