Aku mau cerita...

Mungkin hal ini sudah biasa untukku. Seorang ibu dengan empat orang anak yang pernah mengalami beberpa kali anak jatuh sakit yang harus berhubungan dengan tenaga medis. Hari ini Ahad tepat satu pekan anak bungsuku dirawat di rumah. Bahasa kerennya yang sering dipakai adalah home care, hehehe…. Perih bagiku menghadapi anak sendiri terkena DBD. Di musim penghujan seperti sekarang ini nyamuk nakal aides aegephty mulai menggit sana sini.

Menurutku zaman pandemi seperti sekarang ini ke rumah sakit membuatku agak terbelenggu. Pasalnya syarat masuk rumah sakit kita diharuskan untuk screening awal sebagai tanda penerapan protokol kesehatan bagi pasien maupun pengantar. Sudah jadi aturan pemerintah agar diterapkan oleh seluruh Rumah Sakit baik pemerintah maupun swasta bila ada pasien dirawat wajib test antigen dan Swab. Penjelasan ini saya terima dari dokter yang bertugas di salah satu rumah sakit

Berada di rumah saja aku sangat hati-hati, apalagi berada di luar rumah misal saat ke tukang sayur, atau ke minimarket depan komplek, sudah pasti pakai masker, cuci tangan di manapun air dan sabun tersedia, pakai hand sanitizer bila tak ada sabun dan air, dan selalu menjaga jarak bila bertemu siapa pun.


Biaya? Bagaimana bila tak punya asuransi? Atau bagaimana bila ada asuransi tapi limitnya kecil, biaya-biaya tak bisa ditanggung penuh oleh asuransi, otomatis keluar biaya pribadi.

Ada BPJS kan? Iya, itu bisa dipakai di rumah sakit rujukan sesuai ketentuan per wilayah. Tapi biaya Rapid Test dan Swab, tetap harus ditanggung pribadi. Masuk RS pun ada tahapannya, mesti ke faskes 1 dulu, dirujuk ke RS tipe berikutnya, baru ke RS yang dinyatakan bisa melakukan tindakan dalam rangka penanganan penyakit, misal untuk operasi. Kalau asuransi swasta mah bebas, bisa masuk RS mana saja asal bekerja sama dengan asuransi yang dipegang.



Jangankan orang susah, orang kaya pun saat ini sudah ada beberapa yang mulai kelimpungan dengan keuangan. Pernah baca kan ada artis yang cicilan rumahnya 250 juta perbulan mulai mengeluh ga bisa mencicil? Duh! Ada pula pengusaha yang harus jual mobil-mobil mewahnya demi membayar gaji dan THR karyawannya. 


Jadi, penting sekali jaga baik-baik kesehatan dan keuangan supaya bisa selamat di masa-masa sulit seperti sekarang.

Kembali ke Demam berdarah yang sudah tidak asing di telinga kita, yang tidak terduga jika telat penanganan akan mengancam jiwa terutama anak-anak. Waspada jika anak sudah mengalami demam tinggi selama tiga hari, pokoknya wajib cek darah. Sebagai indikator trombosit turun dengan relatif cepat. Selama 7 hari Kholil akhirnya bisa lepas jarum yang sangat tidak nyaman menempel di tubuhnya.

Qodarullah Anakku sudah tertangani medis dengan baik meski di rumah. Jazakalaah khoyr untuk semua yang telah memberikan dukungan kepada kholil dan keluarga. Alhamduillah, semoga kami bisa lulus melewati ujian yang Allah beri dan semoga Allah melindungi kita semua.

 


3 comments:

  1. Syafahallah, semoga Allah memberikan kesehatan lg buat Dede Kholil. Terus diminumin extra food/sarkum ya Bu biar trombositnya ceper naik lg. Sabar ya Bu

    ReplyDelete
  2. Tetap semangat dan jaga kesehatan. Buat Kholil syafahallah dan semoga selalu sehat terus ya !

    ReplyDelete

Berlibur ke Tanjung Lesung

  Banten- Kelelahan terbayar setelah hampir 4.30 jam perjalanan untuk sampai ke Tanjung Lesung. Tanjung Lesung terletak di Desa Tanjung Jawa...