Aku mengisahkan kenangan kepasrahan yang begitu lapang...
Dalam kediaman...
Terkoyak sepi, melayang di antara pekat aroma kopi...
Tunggu, santailah sejenak, karena tepat setelah meja makan yang ditinggalkan dan teras rumah sepi tak ada yang bersandar di dinding
Bekas jejak kopi ini menyesak sebagai satu satunya keterangan, satu kisah yang pernah kita upayakan bersama
Pesan kopi terpahitmu dengan kenangan termanismu, ...
Genggam harapan kita yang paling bahagia...
Dan bila hatimu butuh di dengarkan, maka temui aku dalam perbincangan
Maka kopi yang kau minum takkan sepahit kehilangan meski hanya sementara...
Darmaga Pratama
Di ruang rindu...
No comments:
Post a Comment